Pages

Short Story by me

Sabtu, 17 Agustus 2013


Assalamu'alaikum wr. wb.
Halo! Hehe saya mau nge-share "Cerpen"  yang saya bikin saat kelas 9 SMP.

MISTERI DEPAN SEKOLAH


Karya : Fardah Hamasdudayeva


Kelas  : IX.VII (Sembilan.Tujuh)


         Hari itu Rima berangkat sekolah seperti biasa. Setibanya di sekolah, Rima segera masuk kelas. “Selamat pagi teman-teman!”. Sapa Rima pada teman-teman kelasnya. Ternyata tak satu pun teman sekelasnya menjawab sapaan Rima. Rima pun kecewa. Hingga sahabat Rima yang bernama Nanda menyadari keberadaan Rima. “Hei Rima! kamu udah datang ya”. Kekecewaan Rima hilang karena kata-kata sahabatnya itu. “Nanda, itu ada apa sih? Kok pada ngumpul di mejanya Irwan?”. Rima bingung sedari tadi masuk kelas, karena semua teman kelasnya mengumpul di meja ketua kelas, yaitu Irwan. “oh itu, katanya si Irwan kemarin malam pas dia pulang dari minimarket, dia liat putih putih yang terbang di depan sekolah. Jadi Irwan menceritakannya pada teman-teman sekelas”. Jelas Nanda dengan nada bicara tak percaya. “Hah?! Putih putih terbang didepan sekolah?”. Tanya Rima terkejut. “Iya, aku sih nggak tau itu bener atau nggak.. coba saja tanya sama Irwan”. Usul Nanda. KRIIIING!! KRIIIING!!. Bel masuk berbunyi. “Yaudah, nanti pulang sekolah aku tanya deh..”. Jawab Rima.


            KRING! KRING!. Bel berbunyi menandakan seklah telah usai. Waktu telah menunjukan pukul 12 siang. Pada saat itu Rima dan Nanda yang masih penasaran dengan cerita Irwan. “Wan, emang putih putih yang depan sekolah itu beneran ada?”. Tanya Rima. “Bener Rim! Aku liat sendiri! Eh nggak maksudnya aku sama Dikma liat dengan mata kepala sendiri, didepan sekolah deket pintu gerbang ada putih putih yang terbang! Ya kan, Dik?”. Jelas Irwan menggebu-gebu dan meminta pembuktian pada Dikma. “Iya bener, coba nanti malaem kita buktiin. Ngumpul didepan warungnya Rinda jam 8 malam ya?”. Dikma menjawab dan memberi usul. “Oke, kita buktiin nanti malam ya”. Rima menerima tantangan dari Dikma. “Eh tapi ngomong-ngomong kalian kira putih putih itu apa?”. Tanya Nanda. “Oh iyaya, menurutku.. mungkin itu hantu!”. Seru Irwan. “iya! Menurutku mungkin itu hantu penunggu sekolah!”. Timpal Dikma. “Oh kalian kira hantu ya? Baiklah samai jumpa nanti malam”. Tegas Rima. Nanti malam mereka akan membuktikan kebenaran dibalik ‘putih putih’ tersebut. Dan Dikma mengusulkan mereka bertemu di depan warung milik temannya, yang bernama Rinda.


            Malam pun tiba. Waktu telah menunjukkan pukul 8 malam. Di depan warung Rinda, telah berkumpul lah Rima, Nanda, Irwan, dan Dikma. Mereka berjalan menuju gerbang sekolah yang tak jauh dari warung tersebut. “Mana Wan? Nggak ada tuh putih putih terbang?”. Tanya Rima heran. “Ada! Kemaren ada kok!”. Jawab Irwan tak mau kalah. “Oh mungkin hantunya lagi keliling-keliling sekolah kali!”. Kata Dikma dengan sedikit bercanda. Mereka tak masuk ke dalam wilayah sekolah karena gerbang sekolah dikunci pada saat malam hari. “Mana sih?! Nggak ada tau! Buang-buang waktu saja! Balik yuk!”. Kata Nanda dengan nada kesal. Breeem.. breemm… Tiba-tiba motor lewat. Tanpa mereka sadari sinar dari lampu motor yang baru saja lewat itu menyorot sesuatu berwarna putih didalam wilayah sekolah, dihalaman sekolah. Mereka semua berteriak sekeras mungkin dan melarikan diri dengan kecepatan hampir 10 meter per detik. Sampai akhirnya mereka berempat percaya bahwa putih putih terbang itu benar-benar ada, tetapi mereka tidak tau apakah itu hantu atau bukan, karena mereka telah melarikan diri dahulu sebelum menyimpulkan itu apa.


            Pagi hari tiba. Rima, Nanda, Irwan, dan Dikma menceritakan pada teman-teman kelasnya atas kejadian tadi malam dengan sedetail-detailnya. Tapi salah satu teman mereka yaitu Rinda tidak takut atau pun terkejut mendengar mereka menceritakan kejadian itu. “Tapi kalau menurut kalian itu hantu, kalau menurutku itu bukan hantu”. Rinda memberikan pikirannya tentang putih putih terbang itu. “Lalu apalagi kalau bukan hantu?”. Tanya Rima yang menyangka putih putih terbang itu adalah hantu setelah mengalami kejadian tadi malam. “Kalian bisa lihat nanti pulang sekolah dihalaman depan sekolah itu ada apa”. Jelas Rinda tanpa menyebutkan apa pendapatnya. Bel masuk berbunyi. Rima, Nanda, Irwan, dan Dikma masih penasaran apa yang dimaksud oleh Rinda.


            Pulang sekolah pun tiba. Rima, Nanda, Irwan, dan Dikma segera menuju halaman depan sekolah yang sedikit tertutup saat pagi sampai sore hari karena tertutup kantin sekolah yang ramai dikerumuni siswa siswi dengan segala keperluannya. Saat sampai dihalaman depan sekolah mereka berempat terkejut bukan main. “Hah?! Kenapa ada pohon nangka sebesar ini di halaman depan sekolah?”. Kata Rima dengan mulut sedikit terbuka. “Eh?! aku juga baru tau disini ada pohon nangka!”. Seru Dikma. Saat ini mereka melihat pohon nangka besar dimana beberapa buah nangkanya diikat dan ditutup oleh karung berwarna putih. Akhirnya mereka tau kalau putih putih terbang pada saat malam hari itu bukan hantu melainkan buah nangka yang dibungkus oleh karung berwarna putih. Mereka menyesal atas dugaannya itu dan mereka akan berhati-hati dalam mengamati benda yang ada disekeliling mereka.

           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS