Pages

Kamu Pergi, Sahabat

Kamis, 15 Februari 2018


Tiba-tiba kabar itu datang tanpa diundang, menyerang bak di medan perang. Lagi-lagi bukan kader ku yang lepas, tapi sahabat ku pergi. Sedih sebenarnya luar biasa, dimana dia, tak mengucapkan kata-kata perpisahan atau pamit dulu pada sahabat-sahabatnya. Dia Pergi.


Mungkin ini lah kurangnya kepekaan sosialku. Perginya dia disebabkan masalah betapa mahal pendidikan zaman sekarang. Dia sekarang pergi dari kampus, kemudian mengaku menjajaki dunia pekerjaan. Aku selalu berharap kenangan kita, tali persaudaraan, ukhuwah kita tetap terjalin sampai surga-Nya nanti. Dia Pergi. Secepat itu berjumpa dan berpisah dengan seseorang. Cepat bukan?

Rasanya aku ingin memelukmu waktu kita bersama dulu. Aku kira dia akan selalu berada disisiku. Tapi ternyata dia pergi. Meninggalkan sejuta kenangan yang dijalin hanya butuh waktu sehari. Aku memiliki fotoku bertiga denganmu dan temanku satu lagi. Tapi kenapa kamu pergi nggak pamit?

Bukan melupakanmu, tapi baru saja teringat kalau kamu tidak pernah muncul lagi dihadapanku. Aku kira karena kita beda jurusan, jadi jarang melihatmu. Senyummu di foto itu, sama seperti senyumku di foto itu juga. Kita pernah merasakan kebersamaan yang amat dalam lho. Jangan kamu lupakan ya. Kalau jodoh, Allah akan pertemukan kita lagi. Padahal masih di Indonesia, masih bisa kita main cari-carian. Tapi entah kenapa sedih sesedih induk ayam meninggalkan anak-anaknya.

Tapi kalau Allah mau, kita bisa dipertemukan kapan saja. Bahkan bila kita benar-benar sudah pergi meninggalkan dunia ini.

Sekali lagi, Dia Pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS