Pages

We Were Friends 'till End

Jumat, 26 Juni 2015



Ini adalah sebuah kisah tentang 4 anak yang bersahabat sejak kecil. Risa, Ninna, Yuki, dan gue Fay. Mereka adalah anak yang periang. Bermain kesana kemari. Berpetualang bak bolang, menerjang ombak bak nenek moyang. Kalau dipikir-pikir, keberadaan gue ga terlalu berperan dalam kisah ini. Jadi intinya gue adalah pengamat.

Risa adalah kakak gue. Dia sudah berteman dengan Yuki sedari sebelum masuk sekolah. Dan gue hadir untuk melengkapi kehidupan mereka. Dengan tahun lahir yang berbeda-beda, Risa 1996, Yuki 1997, dan gue 1998. Disitu gue yang pasti masih cimit-cimit. Tadinya kami selalu berpetualangan bertiga. Tapi gue dikenalin sama anaknya temen mama gue yang rumahnya cuma beda 1 rt sama gue namanya Ninna yang tahun kelahirannya sama kayak gue. Gue rt 4 dan Ninna rt 3. Teman kami bertambah. Akhirnya kami kemana-mana berempat.

Itu pas masih sd kelas 1,2,3,4 an kalo ga salah. Berarti bener ya. Dengan ceria dan ga tau malu, kami selalu jalan-jalan muter-muter komplek dengan tujuan main padahal cuma ngobrol. Dan karena udah bosen dengan komplek, akhirnya kami ke komplek sebelah, yaitu komplek polisi. Kompleknya para murid yang lagi pelatihan untuk jadi polisi. Disana luas banget, padahal perumahannya cuma 1/8 dari luasnya tanah komplek itu. Dikomplek polisi itu ada beberapa sawah, beberapa kebun, beberapa pohon, beberapa rumput, beberapa lapangan, dan beberapa kantor. Tapi ini belum seberapa untuk anak bolang seperti kami. Didunia perpetualangan ga asik dan ga afdol kalo ga ada yang namanya jalan rahasia. Yap tepat sekali, di belakang salah satu bangunan penginapan murid polisi terdapat jalan kecil yang menghubungkan komplek polisi ini dengan komplek perumahan lain yang kalau kita lewat jalan raya bakal menempuh jarak yang lumayan jauh. Tapi disini ada jalan rahasia yang menghubungkan kedua tempat itu. Sebenarnya bukan jalan rahasia, ini sudah jadi seperti selat yang berada di sela-sela antarpulau. Jadi semua orang rata-rata sudah pada tahu. Yah ngga seru lagi deh. Tentu aja masih seru. Petualangan belum berakhir, guys. Gue sama Risa dan Yuki seneng banget ngebolang sampe sore, kecuali Ninna. Dia disiplin banget orangnya. Maksudnya orang tuanya yang banyak membuat aturan itu membuat Ninna tidak leluasa menghabiskan waktu dimasa kecilnya untuk bermain dengan kami. So, gue dan teman-teman tetep jalan walau tanpa Ninna.

To be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS