Pages

Sepucuk Surat

Senin, 03 Juli 2017

Tiba-tiba sepucuk surat hadir begitu saja, ketika sesuatu yang tidak direncanakan terjadi.




Assalamu'alaikum sahabatku.
Mohon maaf jika banyak kesalahan dari diriku. Untuk menempuh jalan yang begitu panjang dan berliku, dulu aku mengaku mampu. Tapi kok sepertinya jalan yang kutempuh tak benar ya? tolong luruskan dan  betulkan ya kalau aku berlari atau belok.

Hari ini terjadi lagi, hal yang dikhawatirkan. Lagi-lagi kaderku lepas. Salahkan aku saja ya sahabatku, karena memang pantas aku disalahkan karena keangkuhanku dulu mengaku mampu. mbok ya, apa ini. Sudah kekhawatiran yang kedua kali terjadi. 

Lagi-lagi jalan da'wah. Aku yang merasa bersalah ingin membela diri dengan kata-kata Jalan da'wah itu berat, panjang, berliku, dan orangnya sedikit

Mohon maaf, jangan tinggalkan aku ya sahabatku. Mohon kuatkan pundakku ya sahabatku, mungkin pundak ini serapuh kapur. Bisa jadi setipis helai rambut. Sekecil atom atau benda mikro lainnya. Tapi cita pengemban da'wah ini akan terus berlanjut. Bahkan bila kekhawatiran itu terjadi lagi.

Selamat berjuang sahabat da'wahku. 
Tertanda
Pegiat da'wah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS