Pages

Group Open Discussion

Selasa, 07 Februari 2017

Assalamu’alaikum~

Di suatu grup social media terbuka diskusi dadakan yang dipelopori oleh seorang akhwat, ia adalah temanku se-halaqah. Ia membuka diskusi dengan sebuah pertanyaan.

“Dimana Allah?”
“Jawab ya pakai Dalil.”
“Jangan search g**gle.”

Seorang Ikhwan menjawab.

“Kayaknya di surat 50 ayat 16.”

Diriku ikut menjawab.

“Allah lebih dekat dari urat nadi kita sendiri, tapi ane kurang tau dalilnya.”
Ikhwan itu kemudian menjawab lagi dengan penguatan atas jawabannya yang pertama. Setelah aku pastikan dengan Aplikasi Al-qur’an di smartphone-ku, ternyata terjemahannya tepat, yaitu...

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”
 QS. Qaf (50): 16

Muncul seorang akhi dengan jawaban yang berbeda.

“Bismillah, kalau ana jawabnya, Allah ada di atas langit bersemayam di Arsy. Afwan kalua keliru mohon dibenarkan..

“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
QS. Al-Hadid (57): 4
Sama hadits riwayat Muslim no 534 Afwan lupa no haditsnya.”

Belum rampung jawaban yang tepat diputuskan, hadir lagi sebuah pertanyaan dari seorang akhi.

“Kenapa Allah namanya Allah?”

Teringat sebuah pembahasan, saat aku duduk di sebuah halaqah. Pembahasan itu terkait dengan banyaknya hal yang dipertanyakaan di dunia ini. Murobbiyah-ku berkata, jangan semua hal kamu pertanyakan, efeknya keimananmu sendiri yang dipertanyakan.
Segera kujawab pertanyaan seorang akhi tersebut.

“Jgn dipertanyakan semua akhi..”

Muncul kembali bahasan jawaban pertanyaan pertama. Seorang akhi lagi menjawab dengan jawaban yang sama dengan akhi sebelumnya. Namun, kali ini dengan dalil yang berbeda.

“Kalau Ustadz ane bilang, Allah bersemayam di Arsy..
 Dalilnya

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy.”
QS. Al-A’rof (7): 54

“(Yaitu) Rabb Yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas ‘Arsy.”
QS. Thoha (20): 4-5

“Kemudian Allah bersemayam di atas ‘Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia.”
QS. Al-Furqon (25): 59”

Seorang akhi merespon jawabanku. Ia menyatakan bahwa pertanyaannya tidak main-main. Jawaban dari pertanyaan ini pernah dilontarkan oleh ulama besar, ucap si akhi.
Selang beberapa menit. Si akhwat yang mempelopori diskusi angkat bicara dan menyatakan bahwa jawaban yang benar adalah…

Dimana Allah?
Allah bersemayam di atas ‘Arsy.

Ternyata, jawabanku kurang tepat. Karena si akhwat satu ini bertanya ‘dimana’ untuk jawaban sebuah ‘tempat’.

Kemudian pertanyaan kedua yang diberikan salah seorang akhi, dijawab oleh seorang ukhti dengan mengirimkan link berupa link youtu*e. Link tersebut berisi video kajian yang sedang disampaikan seorang ulama besar.

Dari yang aku rangkum dalam percakapan video tersebut.
Seorang wanita non-muslim bertanya.
Mengapa Allah disebut Allah? Mengapa tidak yang lain?
Kemudian, ulama besar tersebut menjawab.
Di dalam Al-qur’an Allah berfirman,

“Katakanlah, serulah Allah atau serulah Ar Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai asma’ul husna.”
QS. Al Isra’ (17): 110

Allah memiliki 99 nama yang tercantum dalam asma’ul husna, namun yang menjadi mahkotanya adalah “Allah”.

Kenapa orang islam tidak menyebut Allah dengan Bahasa inggris “God”. “God” dalam Bahasa inggris bisa saja ditambahkan ‘s’ dibelakangnya. “Gods” yang berarti “tuhan-tuhan”. Namun, Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa. Allah itu Esa (tunggal), tidak beranak, tidak pula diperanakkan.

“Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan.”
QS. Al-Ikhlas (112): 3

Alhamdulillah, diskusi dadakan menjadi ilmu yang sangat bermanfaat. Dan semoga tulisan ini pun menjadi bermanfaat bagi yang membacanya.

Mohon maaf bila ada salah-salah kata. Karena sempurna hanya milik Allah dan manusia adalah tempatnya salah. Terus memperbaiki diri. Hamasah!

Wassalamu’alaikum…



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS