Pages

Arah Bangsa

Rabu, 07 September 2016

Begini.



Menemukan orang jaim di sini tuh jarang. Tapi banyak yang gaya-gayaan. Pembahasan para senior merajalela. Bahkan, itulah topik keakraban satu sama lain. Sebenernya buat asik-asikan aja, tapi seharusnya kita nuntut ilmu. 

Menemukan orang-orang hebat di sini tuh gampang. Tinggal dateng ke ruang miniatur Presiden atau ke Masjid. Agendanya pun merajalela. Orasi bisa kita lihat dimana-mana. Tapi untuk menjadi seperti mereka, tinggalin tuh yang namanya zona nyaman, ya nggak sih?

Zaman sekarang dunia makin berkembang, budaya luar masuk tanpa diundang. Lewat jalur mana aja yang dia suka. Terkadang kita ga punya saringan untuk memisahkan yang baik dan buruk. Pada akhirnya, negeri ini terjebak dalam suatu situasi yang ga bisa ke atas dan ga bisa juga ke bawah. Mau ke barat, tapi telalu bebas ga terarah. Mau ke timur, banyak yang menghadang. 

Sebenernya kemana sih tujuan arah bangsa?

Pemuda yang genggam arah bangsa. Mereka yang menyampaikan suara rakyat ke depan pintu gerbang petinggi-petinggi negara. Jalan berkilo-kilo meter demi sebuah sesendok nasi dan seteguk air. 

Dibandingkan memang suatu hal yang menyakitkan. Tapi, bisa menjadi suatu motivasi. Untuk itu, kita yang gaya-gayaan apakah tidak merasa malu dengan mereka yang turun ke jalan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS